
Sebanyak 1.305 calon jamaah haji asal Kabupaten Banyumas siap berangkat ke Tanah Suci tahun ini. Dari jumlah tersebut, terdapat kisah menarik tentang keberagaman usia para jamaah, mulai dari yang masih belia hingga yang sudah sepuh.
Calon jamaah termuda adalah Hadyan Mahia Rafa Huda, pemuda berusia 18 tahun asal Desa Pangebatan, Kecamatan Karanglewas. Sementara itu, calon jamaah tertua adalah Darkim Madarkim, warga Kecamatan Pekuncen yang kini berusia 90 tahun.
Menurut Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyumas, Purwanto Hendro Puspito, seluruh calon jamaah terbagi dalam enam kelompok terbang (kloter). Dari total tersebut, 590 orang adalah laki-laki dan 715 lainnya perempuan.
Jika dilihat dari segi usia, sebanyak 362 orang termasuk kategori lanjut usia (lansia), sedangkan sisanya sebanyak 943 orang tergolong non-lansia. Ini menunjukkan antusiasme masyarakat Banyumas dari berbagai rentang usia untuk menunaikan ibadah haji.
Menariknya, latar belakang pendidikan para jamaah juga sangat beragam. Tercatat 256 orang berpendidikan SD, 143 lulusan SLTP, 310 lulusan SLTA, 64 lulusan diploma, 468 orang bergelar sarjana S1, 59 orang S2, dan bahkan 5 orang yang menyandang gelar doktor (S3).
Keragaman juga terlihat dari sisi profesi. Terdapat 216 ibu rumah tangga, 99 petani atau nelayan, 157 pedagang, dan 262 pekerja swasta. Selain itu, 421 orang merupakan pegawai negeri sipil (PNS), 23 orang anggota TNI/Polri, 30 pegawai BUMN/BUMD, 64 pensiunan, 19 pelajar, serta 14 orang dengan profesi lainnya.
Dari seluruh calon jamaah, sebanyak 1.279 orang akan menjalani ibadah haji untuk pertama kalinya. Sementara 26 orang lainnya sudah pernah menunaikan rukun Islam kelima ini di tahun-tahun sebelumnya.
Keberagaman usia, pendidikan, dan latar belakang pekerjaan para calon jamaah haji Banyumas ini mencerminkan semangat yang sama dalam memenuhi panggilan suci, serta menjadi potret indah keberagaman umat Islam Indonesia dalam ibadah haji tahun ini. (HEV/YUN)